Pembelajaran Berkesadaran. Apa sih indikatornya?

Table of Contents
Pembelajaran Berkesadaran

Mengukur Kesadaran Belajar Siswa Jadi Kunci Pembelajar Sepanjang Hayat

Halo, teman-teman Okeguru! Kita sepakat bahwa tujuan utama pendidikan bukan sekedar menjejalkan ilmu, tetapi membentuk siswa supaya bisa belajar mandiri. Nah, konsep ini sering disebut Pembelajaran Berkesadaran.

Lalu bagaimana kita tahu jika siswa kita sudah mencapai tahap ini? Melalui tulisan ini, saya ingin sharing tentang indikator-indikator siswa telah mencapai pembelajaran yang berkesadaran dengan berpedoman pada definisi Pembelajaran Berkesadaran yang disebutkan di dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.

Apa Itu Sebenarnya "Pembelajaran Berkesadaran"?

Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu pegangan dasar dalam mendefinisikan Pembelajaran Berkesadaran. Oke, jangan jauh-jauh yaa, yang menjadi dasar dalam mendefiniskan pembelajaran berkesadaran adalah Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.

Pembelajaran yang berkesadaran terjadi ketika Peserta Didik menjadi pemelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta Didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Ketika Peserta Didik memiliki kesadaran belajar, mereka akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan sebagai pembelajar sepanjang hayat. (Permendikdasmen No 13 Tahun 2025 hal 7)

Berdasarkan definisi itu, Pembelajaran Berkesadaran itu terjadi saat siswa menjadi pemelajar yang aktif dan mampu mengatur diri sendiri (meregulasi diri).

Intinya, siswa tidak lagi pasif menunggu perintah guru. Siswa harus :

  • Paham betul apa yang sedang dipelajari dan apa tujuannya.
  • Termotivasi dari dalam diri (intrinsik) untuk belajar.
  • Aktif menyusun strategi agar tujuan belajarnya tercapai.

"Hmm, berat juga yaa tugas kita" 😊

Tiga Indikator Utama Siswa Sudah "Ngeh" dan Sadar Belajar

Berdasarkan definisi di atas, saya rumuskan tiga kelompok indikator sederhana yang menunjukkan bahwa siswa telah mengalami proses pembelajaran yang berkesadaran, yaitu :

  1. Siswa Terlibat Penuh dalam Pembelajaran dan Tahu Mau ke Mana Arah Tujuan Pembelajaran (Keterlibatan Aktif).
    Indikator ini melihat seberapa besar siswa berperan dalam kelas. Mereka bukan sekadar penonton, tapi mereka :
    1. Mengerti Tujuan Belajar. Siswa bisa menjelaskan kenapa mereka mengerjakan tugas A dan apa hubungannya dengan materi besar yang sedang dipelajari.
    2. Inisiatif Bertanya & Berinteraksi. Siswa tidak takut bertanya "Kenapa?" atau mengajukan ide lain. Mereka aktif mencari tahu, bahkan sebelum diminta guru.
    3. Memilih Strategi Belajar Sendiri. Ketika mendapat tugas sulit, mereka mencoba beberapa cara (misalnya, membuat catatan, peta konsep, atau video) dan tahu mana yang paling cocok untuk dirinya.
  2. Siswa Belajar Karena Mau, Bukan Karena Disuruh (Motivasi Intrinsik).
    Ini adalah kunci utama. Siswa belajar bukan hanya mengejar nilai atau menghindari hukuman, tetapi karena merasa penting. Siswa menunjukkan perilaku :
    1. Antusiasme dan Rasa Penasaran. Mereka menunjukkan semangat, tertarik, dan bahkan senyum saat menghadapi materi baru atau tantangan yang sulit.
    2. Melihat Nilai Relevansi. Siswa bisa menghubungkan materi pelajaran (misalnya, matematika atau sejarah) dengan kehidupan nyata atau cita-cita mereka di masa depan.
    3. Tidak Mudah Menyerah (Tekun). Saat gagal, mereka tidak langsung putus asa. Mereka melihat kegagalan sebagai informasi untuk diperbaiki, bukan sebagai akhir segalanya.
  3. Siswa Mampu Mengatur Prosesnya Sendiri (Regulasi Diri).
    Ini adalah tanda siswa sudah menjadi "arsitek" dalam pembelajarannya. Mereka mampu mengelola diri dan strategi belajarnya. Perilaku yang ditunjukkannya seperti ini :
    1. Menetapkan Tujuan Sendiri. Selain tujuan dari guru, siswa membuat target kecil yang spesifik untuk diri sendiri. Contoh: "Minggu ini saya harus menguasai 5 istilah penting."
    2. Memantau Kemajuan. Siswa secara rutin bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah saya sudah paham? Bagian mana yang masih lemah? Strategi saya ini efektif tidak, ya?"
    3. Mampu Koreksi Diri. Setelah menerima nilai atau umpan balik, mereka tahu harus berbuat apa selanjutnya. Mereka mengubah rencana belajar jika yang lama tidak berhasil.

"Bagaimana Strategi dan Skenario Pembelajaran Berkesadaran?
Saya bahas ditulisan berikutnya."

Info Grafis

Temen - temen bisa menyimak ringkasan tulisan ini dalam bentuk infografis. Silahkan disimpan yaa, atau boleh juga dibagikan ke temen-temen guru lainnya.

Semoga bermanfaat
Salam inovasi, Salam implementasi.
~☺~
ARTIKEL OKEGURU
Wisnurat
Wisnurat Teacher, Public Speaker, Writer, Blogger, Education Content Creator and Enterpreneur.

Posting Komentar